Saat itu saya begitu sibuk menggoyang lonceng kecil mencoba menarik perhatian pembeli es lilin di Pelabuhan Kota Parepare. Sebuah karier singkat yang berakhir setelah lemari es rumah kami tak mampu membekukan apa-apa.Saya terlalu kecil untuk tahu, seabad sebelumnya pelabuhan itu sedang sibuk mengiriman dua komoditas penting dari Celebes: kopi dan budak.
sejarah
Membayangkan Masa yang Menciptakan ‘Layang-Layang’
Cukup banyak orang mengungkap bahwa lagu anak-anak makin buruk, jumlahnya menyusut dan dikhawatirkan membawa pengaruh buruk pada anak-anak. Namun masih sedikit yang bertanya, masyarakat seperti apa yang menciptakan lirik-lirik semacam itu? Lagu ‘Layang-Layang’ dan permainan layang-layang bisa jadi ilustrasi, tentang masa seperti apa yang menopang penciptaannya dan bagaimana ia kian dilupakan seiring berubahnya masyarakat.
Seabad Berlalu, I Sangkilang Masih Seorang Budak
Sebuah perahu bercadik merayap menuju Kampung Sompu di hulu sungai yang menjulur di wilayah kerajaan Gowa. Seorang pria duduk membisu di atas sangkilang, palang penyangga kemudi di bagian belakang perahu. Ia mengenakan songkok, topi dari anyaman daun palem berhias pita emas. Sebuah tanda kebangsawanan. Pakaian kebesaran dan keris emasnya layak bagi seorang aristokrat. Pengiringnya terus mendayung, menuju sebuah pesta yang diadakan penguasa kampung.
Bila Institusi Bisa Bertahan Lama
Seorang editor penerbitan universitas mulai mencatat pengetahuannya pada secarik kertas di tahun 1893. Ia butuh tujuh tahun menulis hingga catatan-catatan itu terbit sebagai buku kecil pedoman menulis karya ilmiah.
Continue reading
Surat Itu Ditulis Upas kepada September
Suatu hari yang murung di bulan Agustus 1760. Di Tanjung Harapan, Afrika Selatan, tali yang menjulur dari tiang gantungan seolah tak sabar menunggu Upas berjalan ke arahnya. Ia akan segera menjemput maut di ujung tali itu.
Continue reading
Dari “Catatan Tambahan” Seorang Penerjemah
Tujuhbelas tahun kabar Amsterdam tak terdengar. Ia raib sejak Nyonya von Stubenvoll, isteri tuannya meminta ia bersama kakak perempuannya belanja ke pasar. Amsterdam bocah lelaki yang menyenangkan. Ia aktif dan cerdas. Karena itu dengan mudah ia membuat tuan dan puannya kepincut. Sesuatu yang dengan cepat menumbuhkan cemburu di hati dua orang kakaknya.
Continue reading
Jendela, Gerak dan Sejarah
Duduk menghadap jendela besar yang menempel di dinding kamar, saya menyaksikan cerita-cerita menyembul dari sebuah halte tram. Di seberang sana, ketika trem nyaris tiba, halte itu sudah menampung banyak penumpang. Kepala saya yang baru terjaga tiba-tiba berubah kantor yang sibuk menyusun beragam kisah.
Continue reading
Pramoedya versus Sejarah Resmi Indonesia
Sejarah memang tak hanya ditulis para pemenang, tetapi narasi versi mereka sungguh punya kuasa. Ini juga terjadi di Indonesia.
Continue reading